Pages

Sosial media

Thursday, November 27, 2014

Mempelajari Dimensi ke-5 Bagian Satu

X: dimensi 5 ini piye toh mas? aku kok gak paham se'an

Y: dimensi 5 berhubungan dengan rasa, mematikan dan mengaktifkan rasa

X: lalu apa juga bisa diartikan sebuah keinginan yang masuk kedalam sebuah rasa? kepengen makan jagung misalnya. Dirasakne Seolah-Olah makan jagung beneran. Lalu masuk ke dimensi 3 yaitu ada disaat ini dan melepas keinginan yang tadi.

Y: iya,, itu salah satu contoh kecilnya.

X: alhamdulilah rodok paham sitik, kalo dimensi 6 itu kayak gimana mas? Hehe

Y: pada tingkatan rasa sudah lepas. Lebih mudahnya mempelajari mimpi.

X: Bila mimpi adalah proyeksi atau pesan dari pikiran bawah sadar kita, berarti juga belajar mind teknologi mas?

Y: sasarannya bukan itu, tapi lebih mendapatkan “rasa” pada suatu hal apapun yang belum kita alami. Sampai pada nantinya “rasa” berada diluar diri kita (raga fisik). Mimpi sebatas media, kita mengenal rasa lebih dalam. dan memposisikan rasa tersebut diluar. Yang selama ini ‘rasa’ ada di dalam diri kita.

X: berarti dimensi 6 itu lebih pada mendapatkan rasa yang belum pernah dialami.

Y: betul

X: apakah bisa seperti ini mas. Saat ada teman yang mendapatkan hadiah mobil, teman saya ini cerita kesaya, dan saya ikut seneng yang SEOLAH-OLAH saya juga dapat hadiah tersebut. Apakh seperti ini mas?

Y: bener... dan harus bisa mengidentifikasi mobil tersebut seperti apa, kondisi pas ngasih hadiah dimana. Semua harus terasa dengan jelas. Seperti saat ini aku dapat merasakan posisimu BBM an ditempat kerja pada suatu sudut ruangan. Hehe

X: waw... jan mantab.. sangat jelas. Hehe. Berarti dimensi-dimensi ini erat kaitannya dengan pemahaman spiritual ya mas?

Y: ya... sangat erat sekali.. karena hasil akhirnya adalah menacapi kesadaran ilahi, tingkat spiritual yang tinggi.

X: huh... jan Super Sekali. Ternyata disini toh berainnya selama ini.

Y: ingat, tapi bukan Tujuan, hanya alat. Kesadaran ilahi hanya ‘alat’ dalam kita mencapai bentuk kehidupan yang baru. Ketika rasa sudah diluar, kita akan tau ‘nasib’ diri kita (future).

X: asem jan penak tenan urip iki,,, hahahaha.

Y: penak kui disek seng dialami poro Nabi. Tapi pada era kini, manusia mengalami kemunduran pada tingkat..... (titttt...... sebagian teks berusaha dihilangkan).

----Bersambung---
Mempelajari Dimensi ke-5 bagian 2
#NET Center

Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan

EMOSI sering disalah artikan dengan sesuatu yang muncul dari diri kita yang sifatnya negatif, anda pasti berpikir seperti itu, bukan?

Apa itu EMOSI? suatu proses ekspresi tubuh karena terpicu oleh salah satu hormon.

Benarkah EMOSI membahayakan? iya, bila tidak tertuang. Artinya emosi adalah bentuk dari keinginan 'it' yang kemudian menjadi 'ego', manusia sebagai 'aku' akan memiliki sebuah keinginan, dan keinginan tersebut akan direalisasikan, nah, pada proses meraih itu yang dikatakan emosi.
Emosi sebenarnya belum berbentuk, maksudnya dalam kemunculannya emosi belum berwujud, baru kemudian ketika tiba pada proses menjadi ekspresi maka emosi tersebut menjadi berwujud, yaitu emosi positif dan emosi negatif.

BAGAIMANA memberdayakan emosi? jawabnya sangat mudah, syaratnya diri kita harus jujur pada diri sendiri untuk syarat menangkap sinyal apapun yang dikirim oleh limbik, contoh sederhana ketika anda melihat pemandangan pantai, apa yang terlintas dalam benak anda? indah, bukan? kemudian ketika anda melihat orang telanjang, apa yang terbersit dalam benak anda? geli, malu, atau merangsang?
Nah, pada proses tersebut kita harus jujur ketika benak anda bilang indah, ya indah, bila benak anda bilang merangsang, ya merangsang, tanpa ada usaha untuk membelokkannya.