Pages

Sosial media

Tuesday, June 3, 2014

Perlukah Kata Negasi Dihilangkan?

"‘jangan pikirkan anjing pakai topi koboy !’ apa yang terjadi saat perintah tersebut anda baca? Tentunya pikiran kita lebih mengarah anjing pakai topi koboy. Dalam pemahaman NLP maupun Hypnosis kata Negasi sebaiknya di minimaliskan (bukan dihilangkan). Kata Negasi seperti ‘jangan’ dan semacamnya memang kecenderungan akan ditolak oleh pikiran bawah sadar.

‘jangan cemas’ dan ‘jangan marah’ misalnya, kalimat ini malah akan mengarah ke marahnya dan cemasnya. Gunakan saja dengan kata ganti ‘tenanglah’. Kata ini akan lebih mengarah ketenang. Nah pertanyaannya apakah kata ‘jangan’ apa tidak bisa digunakan? Bila kata Negasi ini tidak bermanfaat kenapa kenapa kata itu ada? Bukankah setiap kata juga mempunyai peran masing-masing?

Yups.. betul sekali setiap kata mempunyai peran masing-masing. Kata Negasi mempunyai peran sebagai penghambat (rem) seperti dalam sebuah kendaraan. Dan apa jadinya bila kendaraan tidak mempunyai rem? Wah.. bisa masuk rumah sakit. Hehehe… Seperti rem, gas pun juga mempunyai fungsi dalam kendaraan yaitu untuk melaju ke suatu tujuan. Rem dan gas ini saling keterkaitan. Misal jalannya ramai tentunya kita gunakan rem, agar tidak menabrak kendaraan yang di depannya. Pada saat jalanan macet bila hanya mengandalkan gas bisa masuk rumah sakit beneran. Hihihihi…

Kata ‘jangan’ memiliki fungsi sebagai rem artinya sebagai pencegah untuk melakukan. Misal ‘jangan buang sampah disini’ ini berbeda fungsi dengan ‘buanglah sampah pada tempatnya’ kalimat pertama berarti mencegah dan kalimat kedua berarti mengarahkan. Kedua kalimat di atas mempunyai peran sendiri-sendiri. Dalam contoh lain kata ‘jangan menyekutukan Allah’ dan ‘jangan berjudi’ kalimat diatas merupakan pencegahan agar kita tidak terjerumus maka dari itu kita perlu mengenalinya.

Kembali kepembahasan awal, lantas bolehkah kita menggunakn kata negasi? Boleh sekali, kata negasi sama pentingnya dengan kata dalam kalimat yang berbentuk positif.

#Salam Keberkahan

"
‘jangan pikirkan anjing pakai topi koboy !’ apa yang terjadi saat perintah tersebut anda baca? Tentunya pikiran kita lebih mengarah anjing pakai topi koboy. Dalam pemahaman NLP maupun Hypnosis kata Negasi sebaiknya di minimaliskan (bukan dihilangkan). Kata Negasi seperti ‘jangan’ dan semacamnya memang kecenderungan akan ditolak oleh pikiran bawah sadar.

‘jangan cemas’ dan ‘jangan marah’ misalnya, kalimat ini malah akan mengarah ke marahnya dan cemasnya. Gunakan saja dengan kata ganti ‘tenanglah’. Kata ini akan lebih mengarah ketenang. Nah pertanyaannya apakah kata ‘jangan’ apa tidak bisa digunakan? Bila kata Negasi ini tidak bermanfaat kenapa kenapa kata itu ada? Bukankah setiap kata juga mempunyai peran masing-masing?

Yups.. betul sekali setiap kata mempunyai peran masing-masing. Kata Negasi mempunyai peran sebagai penghambat (rem) seperti dalam sebuah kendaraan. Dan apa jadinya bila kendaraan tidak mempunyai rem? Wah.. bisa masuk rumah sakit. Hehehe… Seperti rem, gas pun juga mempunyai fungsi dalam kendaraan yaitu untuk melaju ke suatu tujuan. Rem dan gas ini saling keterkaitan. Misal jalannya ramai tentunya kita gunakan rem, agar tidak menabrak kendaraan yang di depannya. Pada saat jalanan macet bila hanya mengandalkan gas bisa masuk rumah sakit beneran. Hihihihi…

Kata ‘jangan’ memiliki fungsi sebagai rem artinya sebagai pencegah untuk melakukan. Misal ‘jangan buang sampah disini’ ini berbeda fungsi dengan ‘buanglah sampah pada tempatnya’ kalimat pertama berarti mencegah dan kalimat kedua berarti mengarahkan. Kedua kalimat di atas mempunyai peran sendiri-sendiri. Dalam contoh lain kata ‘jangan menyekutukan Allah’ dan ‘jangan berjudi’ kalimat diatas merupakan pencegahan agar kita tidak terjerumus maka dari itu kita perlu mengenalinya.

Kembali kepembahasan awal, lantas bolehkah kita menggunakn kata negasi? Boleh sekali, kata negasi sama pentingnya dengan kata dalam kalimat yang berbentuk positif.

#Salam Keberkahan

0 comments:

Post a Comment